Cara BORE UP MIO

dynotest mio

dynotest mio
Segala puji bagi Allah tuhan pencipta Alam semesta, yang tak lupa pula memelihara kami. Atas kemurahan dan rejekinya seorang pelanggan dari kota bandung untuk bore up yamaha mio di bengkel kami. Kepercayaan pelanggan makin meningkat tahun demi tahun untuk riset bersama, dan itu adalah ilmu tak ternilai harganya. Itupun tak luput dari semangat mekanik-mekanik junior kita yang dengan gigih berangkat bekerja jauh dari rumah. “Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)”
image
Konsep harian ngebut yang beliau inginkan harus berbeda dengan spec anak sekolahan, karena ini motor hobby pelepas penat di akhir minggu setelah sibuk bekerja. Maka spec korekan 200 cc siap dibenamkan ke jantung pacu. Dan bore up adalah teknik modifikasi yang disarankan graham bell, toh sang pemilik motor juga masih grogi ama motor stroke up hehehe… takut ketularan kena stroke jantung jiakakaka…
image
Belah total mesin, center and balancing kruk as menjadi menu wajib pertama untuk memperkuat daun menerima kompresi. Reamer lubang tengah crankcase diperlukan untuk mempersiapkan liner diesel masuk ke dalam nya. Piston tiger oversize 250 dijadikan senjata membengkak kan kubikasi silinder jadi sebesar 198 cc. Mantap mendekati kapasitas mesin tiger… hihihi…
image
Mulai kami mengkalkulasi diameter katup yang dibutuhkan. 50% x diameter piston, maka diperoleh katup in 33mm. Sedangkan katup exhaust 28mm didapat dari perkalian 85% diameter klep in. Porting dibentuk ulang dirapihkan setelaten mungkin, tekstur intake dibuat agak kasar difungsikan untuk memecah kabut udara dan bahan bakar menjadi sempurna. Tak hanya itu kubah pun tak luput dari pisau tuner untuk membentuk supaya tidak ada kompresi terjepit nantinya, dan seutuhnya jadi ledakan.
image
Noken as mulai di kreasi, pinggang dibentuk hingga memiliki circle 17.5mm supaya mampu menekan klep sedalam 8.7mm. Overlaping klep dipatok di kisaran 2.8mm. Pir klep tetap mengandalkan tipe swedia agar jika digeber hingga 11.000 rpm tidak takut floating melawan durasi noken as 265 derajat. Meski kompresinya tergolong rendah 11.2 : 1 , tapi torsi mio ini biaa menggapai 30n/m. Ckckck… tak heran jika dynograph menyentuh sempat di angka 21.4dk , apalagi kalau pakai kompresi 13:1 dan lift cam 9++.. bukan tak mungkin 25dk mudah dikail. Dan kepala 7 detik di lintasan 201m mudah digapai hihihi…
image
Bisa dilihat dari graph dyno , begitu cepat dari 2500 rpm ke 9500 rpm. Dalam kurang dari 4 detik sudah mencapai kecepatan 100 kpj. Tinggal meneruskan teriak rpm nya, yakin dengan rasio 14/40 seperti sekarang di 12000 rpm tentunya udah lebih dari 140kpj. Tapi ya udah semacam ngeri kalo ga dikasi stabilizer…
Semua itu berkat jetting karbu dilakukan di atas meja dyno hingga ketemu kombinasi pas di angka 48/125 memakai karbu pe28. Pengapian cdi BRT super imax dihajar pada 39 derajat di 9000 rpm. Kombinasi roller dipatok 9 gr rata, pir cvt 1500 rpm. Knalpot kami gunakan made in cak sahek dengan bahan stainless stell. Suara adem, tampilannya juga ngga kalah keren dengan knalpot cha thailand. Cuma ini cha sidoarjo #tepok jidat… hahaha.. yang penting berkah untuk semuanya dan pastinya..
knalpot mio
knalpot stainless mio
Tetap sehat ! Tetap semangat ! Jalin Persaudaraan Dalam Modifikasi

Archive